Manfaatkan Dengan Baik 5 Perkara Sebelum Datangnya 5 Perkara:
- Pergunakan waktu mudamu sebelum datang masa tuamu.
- Pergunakan waktu luangmu sebelum datang masa sibukmu.
- Pergunakan waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.
- Pergunakanlah waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu.
- Pergunakan waktu hidupmu sebelum datang matimu.
Apa Hubungannya 5 Hal Di Atas Dengan Asuransi, Khususnya Asuransi Jiwa dan Kesehatan?
Kita semua paham bahwa seringkali kita baru menyadari manfaat utama dari asuransi setelah sesuatu hal/resiko yang tidak diinginkan terjadi dalam kehidupan kita. Apalagi jika kita merasa bahwa kondisi kehidupan kita saat ini baik-baik saja. Misalnya: masih belum merasa tua, masih punya banyak waktu yang bisa dibagi-bagi untuk berbagai aktifitas sehari-hari, merasa sehat wal 'afiat dengan perilaku yang sehat, dan merasa yakin dengan kondisi perekonomian yang cukup bahkan berlimpah dengan gelimangan uang dan harta benda.
Kelima hal di atas adalah situasi / kondisi dalam siklus utama kehidupan manusia yang pasti permulaannya karena telah terjadi, namun tidak pasti waktu berakhirnya. Yang jelas, selama menyangkut kehidupan di dunia, sudah pasti menyangkut UUD alias ujung-ujungnya duit alias uang! Uang memang bukan segala-galanya dalam hidup, tapi tanpa uang kita tidak bisa memenuhi kebutuhan untuk bisa tetap hidup (terutama hidup yang layak)!
Konsep utama dari asuransi adalah meminimalkan dampak kerugian keuangan yang timbul akibat terjadinya resiko hidup yang pasti terjadi namun belum tahu kapan waktu terjadinya tadi. Jika dampak kerugian keuangan tidak dapat ditanggulangi sendiri dari penghasilan utama, maka kita akan memerlukan pihak ketiga (tabungan/hasil investasi/harta benda) atau orang lain yang mau membantu kita (pinjam/berhutang).
Pertanyaan bagi yang ekonominya cukup/berlebih: relakah uang dan harta benda Anda yang seharusnya dapat digunakan oleh Anda dan keluarga Anda untuk biaya hidup hilang melayang terbang jauh?
Pertanyaan bagi yang perekonomiannya pas-pasan: relakah kehidupan Anda yang pas-pasan berubah menjadi kekurangan/miskin?
Pertanyaan bagi yang kehidupannya serba kekurangan/miskin: relakah kehidupan Anda yang sudah menderita ditambah lagi dengan penderitaan yang baru dan mengalami terjatuhnya harga diri karena berhutang?
Bagi yang perekonomiannya berlebih mungkin tidak akan banyak mengalami guncangan, paling apes hanya akan mengalami perubahan gaya hidup yang gak minus-minus amat. Tapi bagaimana dengan yang perekonomiannya pas-pasan atau bagi yang perekonomiannya serba kekurangan? Lha yang perekonomiannya berlebih saja belum tentu rela kehilangan harta benda atau rela mengalami perubahan gaya hidup alias mati gaya, apalagi yang pas-pasan dan miskin?
Silahkan Anda pikirkan lagi keputusan Anda. Menurut saya, semakin pas-pasan dan miskin perekonomian seseorang maka ia semakin membutuhkan asuransi sebagai pihak ketiga yang akan membantu menanggulangi/meminimalkan dampak dari kerugian keuangan yang akan dialaminya selama siklus hidup masih berjalan.tanpa harus menambah penderitaan dan kehilangan harga diri! Ingat, Anda tidak hidup sendiri, jangan egois. Ada keluarga Anda yang juga akan merasakan akibatnya!